Tujuan Pengujian Viskositas Aspal
Tujuan metode ini adalah menentukan kekentalan aspal untuk digunakan pada penentuan suhu pencampuran dan suhu pemadatan dari campuran aspal beton, sesuai prosedur yang digunakan.
Dasar Teori
Viscositas atau kekentalan aspal secara universal adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan bahan sebanyak 60 ml dalam detik pada slump tertentu melalui lubang universal (Universal Orifice) yang telah distandarkan dan dinyatakan dalam S.U.S (Saybolt Universal Second). Viscositas dapat pula disebut sebagai kekentalan saybolt furol yaitu waktu yang diperlukan untuk mengalirkan suatu bahan sebanyak 60 ml dalam detik pada suhu tertentu melalui lubang Furol (Furol Orifice) yang telah distandarkan dan dinyatakan dalam S.F.S (Saybolt Furol Second). Viscositas biasanya dilakukan untuk aspal cair atau aspal emulsi. Pengujian ini dilakukan terhadap aspal keras untuk menentukan suhu pencampuran dan pemadatan dari campuran aspal beton. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat viscometer. Untuk menentukan suhu pencampuran dan suhu pemadatan campuran beraspal panas berdasarkan RSNI M-01-2003 : “Metode pengujian campuran beraspal panas dengan alat Marshall”,
yaitu sebagai berikut :
Alat uji | Kekentalan Untuk | Satuan | |
Pencampuran | Pemadatan | ||
Viscosimeter Kinematik | 170 ± 20 | 280 ± 30 | Centistokes |
Viscosimeter Saybolt Furol | 85 ± 10 | 140 ± 15 | Detik Saybolt Furol |
Aplikasi terhadap pelaksanaan pekerjaan di lapangan:
- Pada pekerjaan pencampuran aspal beton, apabila pada pelaksanaan suhu pencampuran di atas suhu standart, maka aspal yang akan melekat pada agregat menjadi tipis dan sebagian aspal lagi akan terkumpul di suatu tempat. Dan apabila suhu pencampuran di bawah suhu standart maka agregat dan aspal saling menggumpal yang akan menyebabkan pencampuran yang tidak sempurna.
- Pada pekerjaan pemadatan aspal beton, apabila pada pelaksanaan suhu pemadatan di atas suhu standart akan menyebabkan pemadatan yang tidak optimal. Dan apabila suhu pemadatan di bawah suhu standart maka akan banyak rongga yang tidak terisi aspal yang apabila ada air, rongga tersebut akan terisi oleh air. Ini dapat menyebabkan kerusakan terhadap jalan.
Alat Dan Bahan
- Saybolt viskosimeter
- Penyumbat lubang viskosimeter
- Termometer untuk saybolt viskosimeter
- Termometer
- Saringan #100
- Pycnometer
- Stop watch
Bahan
1. Aspal
2. Oli.
- Prosedur Pengujian
- Persiapkan alat dan bahan.
- Panaskan aspal yang akan diuji menggunakan kompor sampai mencair.
- Tutup lubang furol menggunakan karet penutup. Atur suhu oli dengan menggunakan termometer sesuai suhu yang ditentukan
- Setelah cair, tuangkan ke dalam tabung viscosimeter yang telah dipasang saringan #100 (0,15mm)
- Masukkan penyumbat ke dalam tabung viscosimeter.
- Masukkan termometer ke dalam tabung viscosimeter yang telah diisi benda uji.
- Tunggu sampai suhu aspal sama dengan suhu yang telah ditentukan.
- Setelah suhu sama, lepaskan karet penutup pada lubang furol.
- Simpan labu penampung tepat di bawah lubang furol.
- Lepaskan penyumbat agar aspal dapat mengalir dan jatuh di labu penampung
- Hitung waktu dengan menggunakan stopwatch ketika aspal jatuh pertama kali di dasar labu penampung.
- Hentikan stopwatch ketika aspal memenuhi labu penampung sebanyak 60 ml dan catat waktu alirnya (t) dalam detik ±0,1 detik.
- Pasang penyumbat dalam viscosimeter agar aspal berhenti mengalir.
- Lakukan pengujian 3 untuk suhu yang berbeda.
- Catat hasil pengujian pada tabel.
- Buat kurva hubungan antara suhu (⁰C) dan waktu (detik).
- Dengan bantuan kurva (langkah 17), tentukan suhu pencampuran dan suhu pemadatan beton aspal.